Label

Tampilkan postingan dengan label News. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label News. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 11 Agustus 2012

15 Tempat Wisata Terindah di Sumatera Barat

15 Tempat Wisata Terindah di Sumatera Barat
Libur lebaran sebentar lagi kemanakah anda akan melakukan liburan ?. Provinsi tetangga Sumatera Barat merupakan salah satu tempat yang dituju masyarakat Riau.

Provinsi Sumatera Barat memiliki berbagai jenis daearah dan tempat wisata, baik wisata alam maupun wisata sejarah, diantaranya yang sangat sering dikunjungi adalah sebagai berikut :

1. Danau Singkarak
Merupakan danau yang terbesar di Sumatera Barat dengan panjang 21 km yang terletak di pinggir jalan raya Padang Panjang – Solok. Di sekitar danau terdapat beberapa tempat untuk beristirahat dan bersantai serta tersedia juga berbagai fasilitas sampan, boat dan hotel. Tersedia juga fasilitas untuk mengelilingi danau dengan pemandangan yang indah.

2. Danau Maninjau
Merupakan danau yang cukup indah dan menarik yang terletak lebih kurang 36 km dari Kota Bukittinggi, dapat ditempuh dengan melewati jalan berkelok-kelok yang dikenal dengan sebutan kelok 44 (kelok ampek-ampek). Di danau ini tersedia fasilitas untuk berenang, memancing, sepeda air yang cukup mengasyikan serta terdapat juga hotel dan homestay yang cukup representative.

3.Danau Di Atas dan Di Bawah
Kedua danau ini dikenal dengan sebutan Danau Kembar. Kedua danau tersebut terletak di Desa Pasar Simpang, Kecamatan Lembayang Jaya, Kab. Solok, berjarak kurang lebih 47 km dari Kota Solok dan 56 km dari Kota Padang. Keunikan dari danau kembar tersebut adalah untuk menuju Danau Di atas, kita harus melalui jalan yang menurun sedangkan untuk menuju Danau Dibawah, kita harus melalui jalan yang mendaki. Di sekitar danau ditanam buah markisa dengan rasa yang manis, sayur-sayuran, dan kentang.

4. Jam Gadang
Jam Gadang merupakan bangunan menara yang tinggi menjulang dengan megahnya, beratapkan khas Minangkabau, terletak di tengah kota Bukittinggi. Jam Gadang menjadi landmark dan lambang kota Bukittinggi, dibangun di atas bukit yang bernama Bukit Kandang Kerbau pada jaman Pemerintahan Belanda tahun 1827 oleh Contraleur (Sekretaris Kota) Rook Maker.

Dari puncak menara kita dapat menikmati dan menyaksikan betapa indahnya alam di sekitar kota Bukittinggi yang dihiasi Gunung Merapi, Gunung Singgalang, Gunung Sago dan Ngarai Sianok. Selain itu, Jam Gadang juga berguna sebagai penuntun bagi masyarakat sekitar untuk mengetahui waktu. Hal yang unik pada Jam Gadang adalah angka 4 yang tertulis IIII.


5. Terowongan (Gua) Jepang
Lingkungan Lembah Anai sangat mengagumkan. Hutan tropis yang lebat yang mengesankan dan merupakan hutan lindung. Didasarnya mengalir Sungai Batang Anai dengan airnya yang bening dan kelihatan sebuah air terjun setinggi 40 meter dekat sekali dengan jalan raya.


7. Anai Resort Golf Course
Anai Resort terletak 550 m di atas permukaan laut. Merupakan Golf Course terbaik di Sumatera Barat yang berstatus Internasional dengan 18 hole, dirancang oleh Designer Lapangan Golf International Thomas dan Perret. Berbagai fasilitas terdapat di lokasi bungalow seperti kolam renang alami dan restoran.

8. Embun Pagi
Sebelum mencapai Danau Maninjau kita akan berhenti sejenak di Embun Pagi di desa Padang Gelanggang 24 km dari Bukittinggi untuk menikmati udara yang sejuk dan nyaman sambil memandang keindahan Danau Maninjau dengan airnya yang membiru serta dikelilingi oleh bukit-bukit yang menghijau.

9. Ngalau Indah
Dua km sebelum memasuki kota Payakumbuh dari arah Bukitinggi kita akan sampai ke sebuah gua alam dengan stalagnit dan stalagmit pada langit-langit gua yang cukup menarik. Di dalam gua ini kita akan mendengar suara kelelawar yang berterbangan di sekitar kita dan merasakannya tanpa dapat melihatnya. Di luar gua ini kita akan menikmati taman dengan pohon-pohon yang rindang menambah kesejukan dan keindahan alam.

10. Istana Pagaruyung
Istana ini dibangun oleh keluarga kerajaan Pagaruyung di Batusangkar yang mempunyai ciri khas Minangkabau. Di dalam istana terdapat barang-barang peninggalan kerajaan yang masih terpelihara dengan baik. Di sekitar istana ini kita dapat menikmati keindahan alam dengan udara yang sejuk. Terletak di Kecamatan Tanjung Emas Kabupaten Tanah Datar.

Pagaruyung adalah lokasi kediaman Raja Minangkabau sebagai pusat pemerintahan. Sekarang rumah gadang yang ada disana merupakan replika dari Istana yang aslinya dengan lukisan di dinding luar dan atap yang menjulang berbentuk tanduk kerbau.

11. Lembah Harau
Merupakan cagar alam dengan bukit kapur yang curam dengan ketinggian 100 sampai 150 m yang terletak 14 km dari Payakumbuh. Disini juga ditemui lima buah air terjun yang selalu mencurahkan airnya yang jernih. Di tempat ini juga tersedia fasilitas untuk berkemah bagi wisata remaja dan kegiatan mengelilingi cagar alam melalui jalan setapak. Direncanakan cagar alam ini akan menjadi taman margasatwa yang pertama di luar Pulau Jawa.

12. Pulau Sikuai
Pulau Sikuai, salah satu pulau yang terletak di sisi barat Pulau Sumatera hanya terletak sekitar setengah mil laut dari kota Padang dan dapat dicapai menggunakan kapal angkutan khusus dengan waktu tempuh 35 menit berangkat dari dermaga airud Bungus. Pengunjung pulau dapat menginap di hotel resort yang dilengkapi fasilitas hotel berbintang dua. Resort ini menyediakan 21 buah cottage dengan kapasitas sekitar 45 kamar. Selain menikmati keindahan pantai dan wisata bahari, trekking mengitari pulau atau menjelajahi hutan alam sampai panjat tebing juga dapat dilakukan oleh pengunjung yang senang petualangan alam.

13. Kawasan Bukit Langkisau
Bukit Langkisau memiliki ketinggian 1.000 kaki yang terletak antara Desa Salido dan Kota Painan-Pesisir Selatan. Selain dapat menikmati pemandangan yang memukau ke laut lepas, kawasan bukit langkisau juga dimanfaatkan sebagai sarana olahraga terbang layang dengan lokasi pendaratan di pantai Carocok atau pantai Salido.

14. Jembatan Akar Pesisir Selatan
Terletak sekitar 30 menit dari Painan, Jembatan Akar merupakan salah satu objek wisata paling unik di Sumatera Barat. Jembatan hidup yang melintasi sungai Bayang ini terbuat dari akar dua bohon beringin yang saling bertautan. Berbeda dengan jembatan pada umumnya yang semakin lama semakin lemah, jembatan akar dengan bertambah usianya pohon beringin semakin bertambah kuat. Konon jembatan ini di desain oleh seorang ulama bernama Pakih Sokan pada awal 1900 an.

15. Selancar dan Wisata Pantai di Mentawai
Kabupaten Kepulauan Mentawai dengan ibu kota Tua Pejat – Sipora berada lebih kurang 135 km dari Kota Padang dapat dicapai melalui laut dengan memakan waktu antara 6-10 jam. Selain memilki pantai yang indah dengan hamparan pasir putihnya, aktivitas wisata atraksi atau bahari yang terkenal adalah kegiatan selancar (surfing) yang dapat dilakukan disekitar pulau Siberut dan Sipora. Akomodasi bagi pengunjung terdapat di beberapa kota kabupaten dan kecamatan.

Sabtu, 04 Februari 2012

Sejarah Islam di Thailand





Thailand merupakan salah satu negara diantara negara negara di kawasan asia tenggara. Secara geografis, kawasan asia tenggara merupakan kawasan antara benua Australia dan daratan China, daratan India sampai laut China. dengan begitu, thailand cukup mudah untuk dijangkau para pelancong dari zaman ke zaman untuk mencari penghidupan maupun penyebaran agama.

Mayoritas penduduk Thailand beragama Budha, hanya sedikit yang beragama Islam dan Konghucu. Akan tetapi umat Islam di Thailand merupakan minoritas yang berkembang cepat dan merupakan minoritas terbesar setelah China, The Muslims are a significant minority group in Thailand. They are the second largest minority next to the Chinese. Seperti halnya kaum minoritas di negara-negara yang lain, kawasan Thailand bagian selatan yang merupakan basis masyarakat melayu-muslim adalah daerah konflik agama dan persengketaan wilayah dengan latar belakang ras dan agama yang berkepanjangan. Lebih lebih ketika kerajaan melayu dihapuskan pada tahun 1902, masyarakat melayu Pattani dalam keadaan sangat tertekan. Khususnya pada pemerintahan Pibul Songgram (1939-44), orang Melayu telah menjadi mangsa dasar asimilasi kebudayaan. Bahkan sampai saat inipun masyarakat muslim minoritas Pattani Thailand menghadapi diskriminasi komplek dan teror yang berlarut-larut. Sehingga kehidupan sosial maupun politik menjadi sangat terbatas. Hal ini senada dengan apa yang dikatakan Nik Anuar,

“Sengketa di perbatasan negeri berlaku di merata dunia sepanjang masa. Bukan sedikit tentera dan orang awam terkorban sebelum Bukit Golan jatuh ke tangan Israel, India dan Pakistan berbalah hingga ke saat ini bagi mengesahkan hak ke atas Kashmir. Demikian juga halnya dengan isu Patani, Mindanao, Aceh, Timor Timur, Pulau Batu Putih, Pulau Layang-layang dan Spratly yang turut dituntut oleh Malaysia. Bukit Golan yang subur, Kashmir yang indah kepada pelancong, Spratly yang strategik bagi dan dikatakan sarat dengan petroleum di perut buminya, tapak Masjid Babri kerana sentimen agama terdahulu – semua ini menjadi alasan bagi sengketa, perbalahan dan perebutan.”

Konflik berkepanjangan di Thailand selatan tak ada bedanya dengan konflik minoritas muslim di pulau Moro Philipina dengan organisasi MILF. Keadaan tertekan seperti ini perlu adanya atensi yang lebih dari semua umat islam dan membantu secara materi maupun moral demi mewujudkan komunitas muslim yang berdampingan damai dengan komunitas yang lainnya. Maka dari itu, penulis lewat artikel ini akan membahas secara singkat dan padat tentang sejarah panjang masuknya Islam di thailand serta keadaan sosial dan politik minoritas muslim di daerah konflik, yaitu Thailand bagian selatan.

Sejarah masuknya Islam di Thailand selatan

Karena studi ini merupakan studi agama dalam cakupan kawasan, maka Sebelum memasuki ranah antropologi-dalam hal ini keadaan sosial-politik masyarakat muslim minoritas di Thailand selatan-diperlukan pendekatan dan penelitian dari ranah sejarah. Pasalnya, studi kawasan-keagamaan mempunyai cakupan yang komplek dari sebuah kultur politik, ekonomi, bahasa, adat, sosial dll.

Islam tidak serta merta ada di negeri Siam (sekarang Thailand). Meskipun Islam merupakan agama mayoritas di Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam, akan tetapi Islam merupakan agama minoritas di daratan utama asia tenggara yang telah huni oleh Hindu dan Budha jauh sebelum Islam datang ke daerah tersebut sekitar abad ke-9, In mainland Southeast Asia, however, Islam has been a minority religion and Buddhism is a national religion. Historically the region had been dominated by Hinduism and Buddhism for centuries before the arrival of Islam around the ninth century

Hal ini sedikit bertentangan dengan apa yang dikemukakan Azyumardi Azra dalam Ensiklopedi Tematis Dunia Islam, Asia Tenggara, bahwa Islam masuk di Thailand diperkirakan pada Abad ke-10 atau ke-11, di kawasan Thailand selatan atau tepatnya di daerah Pattani. Islampun masuk ke daerah kerajaan Pattani melalui pedagang-pedagang muslim dari Arab dan India, karena daerah Pattani merupakan daerah yang maju dan strategis untuk disinggahi. yang mana mereka disebut sebagai khek Islam atau orang muslim sebelum kerajaan Siam (Thailand) dibentuk. Karena pada awalnya, Pattani merupakan daerah yang terpisah dari Siam (saat ini Thailand), Muslims have been in Thailand since before the formation of the Thai kingdoms in the ninth century.

Pada mulanya, Pattani sendiri merupakan kerajaan yang terletak di sebelah selatan Thailand dengan mayoritas penduduk melayu yang dipimpin oleh penguasa muslim yang bernama Sulaiman. dan Siam pada waktu itu berusaha untuk menguasai Pattani dengan mengirimkan pasukannya berkali kali akan tetapi selalu gagal. Hingga pada pemerintahan Sultan Muzhaffar, Pattani menuju zaman keemasannya, sehinnga menarik ketamakan Siam untuk kembali meguasaii Pattani dan akhirnya dapat menguasainya setelah perang bertahun tahun.

Dari sinilah permulaan pemberontakan kaum muslim Pattani untuk melepaskan diri dari Thailand yang telah menguasainya. Pasalnya, Siam bersikap keras dan menekan kaum minoritas muslim dengan menyuruh mengganti nama nama mereka dengan nama Thailand serta mengambi adat istiadatnya


Kehidupan Sosio-Politik Minoritas Muslim Thailand

Pada tahun 1982 diadakan pertemuan di Malaka yang diikuti oleh utusan beberapa negara Asia tenggara termasuk Thailand. Pada kesempatan itu, hadir 800 melayu muslim Thailand dan terdapat bebrapa lulusan Al Azhar mesir. Mereka berceramah tentang kehidupan minoritas Muslim di Thailand. Secara geografis, umat Muslim di Thailand bertempat di empat wilayah selatan Thailand yaitu;

Patani
Yala
Narathiwat
Satun
Dengan jumlah penduduk melayu muslim di Thailand 710.906, dan jumlah umat muslim keseluruhan di Patani lebih dari 3 juta jiwa. Sedangkan mayoritas penduduknya beragama Budha.[12] Kaum muslim di Thailand sendiri terbagi menjadi 2 bagian. Muslim melayu dan muslim non melayu. Dengan persentase 80% : 20%.[13]

Dalam tatanan sosial, muslimin Thailand mendapatkan julukan yang kurang enak untuk didengar. Yaitu khaek yang berarti orang luar, pendatang atau tamu. Meskipun pada mulanya khaek merupakan term untuk makro-etnis bagi orang selain Thai tapi lama kelamaan term tersebut dipakai pemerintah untuk mendeskripsikan kaum melayu-muslim diselatan Thailand.[14]

Hingga istilah Thai-Islam dibuat pada 1940-an. Akan tetapi istilah ini menimblkan kontradiksi karena istilah “Thai” merupakan sinonim dari kata “Budha” sedangkan “Islam” identik dengan kaum muslim melayu pada waktu itu. Jadi bagaimana mungkin seseorang menjadi budha dan muslim pada satu waktu? Maka dari itu kaum muslim melayu lebih suka dipanggil Malay-Islam,

‘The problem is that, while the word “Thai” is synonymous with “Buddhism”, for the Malay-Muslims the word “Muslim” also means “Malay.” So how can they be both “Thai” and “Islam”? The category of “Thai-Islam”, therefore, has been regarded as insensitive, if not an insult, on the part of the Thai government by the Muslims, especially those in the South. They prefer to be called by the historically and politically correct term Malay-Muslims’

Dari problem rasial seperti di atas, timbullah pengelompokan kaum muslim di thailand menjadi 2 golongan.

Pertama, assimilated group. Atau golongan yang terasimilasi atau berbaur dengan kaum mayoritas yaitu agama masyarakat Thai-Budha pada segala bidang tatanan kehidupan hanya saja tidak sampai pada masalah keagamaan.

Kedua, unassimilated group. Atau golongan yang tidak berbaur namun menyendiri di Thailand bagian selatan. Yang masih menunjukkan kultur melayu-Islam pada nama, bahasa dan adat. Golongan ini bertempat tinggal di daerah Yala, Narathiwat dan Pattani. Kecuali daerah Satun yang sudah terasimilasi dengan kelompok mayoritas Thai.

Dalam kaca mata historis, kehidpan sosio-politik kaum muslim Thailand selatan khususnya di patani bisa dibagi menjadi tiga fase.


Fase kerajaan melayu Pattani

Menurut A.Teeuw dan Wyatt kerajaan ini berdiri sendiri tanpa aturan dari kerajaan Siam atau Thailand. Fase ini dimulai sekitar abad ke-14. dimana kerajaan melayu patani telah dibentuk,

“A.Teeuw dan Wyatt berpendapat bahawa Patani telah ditubuhkan sekitar pertengahan abad ke-14 dan ke-15. Pendapat mereka berasaskan kepada tulisan Tomes Pires dan lawatan Laksamana Cheng Ho ke rantau ini dalam tahun 1404-1433 T.M. (Teeuw & Wyatt 1970,3). Mengikut Hikayat Patani pula, Kerajaan Melayu Patani berasal dari kerajaan Melayu yang berpusat di Kota Mahligai yang diperintah oleh Phya Tu Kerab Mahayana (Teeuw & Wyatt 1970,6cool.”[17]

Kehidupan Pattani di semenanjung Siam yang strategis menjadi tujuan pedagang pedagang dari berbagai penjuru dunia, sehingga menjadikan patani daratan yang ramai dan sibuk. Sehingga dalam waktu yang singkat patani telah menjadi kerajaan yang kuat dan ramai dari segi ekonomi maupun politik. Hubungan patani dengan luar negeri yang baik menjadikannya selamat dari penjajahan negara Siam, Portugis dan Belanda.

Islam masuk di kerajaan Melayu-Pattani sekitar abad ke-13. historically, the muslim presence in traditional thai polity is traceable to the 13th century in the Sukhothai era. It was, however, during the Ayutthayant period that muslim asserted their dominan position. Nik Anuar Nik Mahmud menambahkan bahwa Islam masuk ke kerajaan patani pada abad ke-13 dan lebih awal dari malaka, Islam telah bertapak di Patani lebih awal daripada Melaka (Mills 1930). Dalam hal ini, Teeuw danWyatt berkeyakinan bahawa Islam telah bertapak di Kuala Berang, Terengganu, iaitupada sekitar 1386- 87 T.M. (Teeuw & Wyatt 1970, 4).

Keadaan yang seperti ini menjadikan kerjaan melayu patani menjadi tuuan para pedagang pedagang muslim maupun non muslim dari belahan bumi barat dan menancapkan ajaran agama Islam pada sekitar abad ke-13.



Fase kerajaan Melayu-Pattani dalam kekuasaan kerajaan Siam

Fase ini dibagi menjadi beberapa bagian dimana kerajaan melayu Pattani mendapatkan hak otonomi dari kerajaan Siam sebelum tahun 1808 M. Dan lambat laun mendapat pengaruh dari Sukhotai. Penjelasan struktur melayu patani di bawah kekuasan Thailand ada pada data berikut ini,

Pre-1808 Patani was an autonomous state and gradually came under Sukhothai influence as a vassal state and under Ayutthaya control as a tributary state.

1808 Bangkok ruled and divided Patani into 7 muang [states]: (1) Patani (2) Nongchik (3)Yaring (4) Raman (5) Yala (6) Saiburi (7) Rangae

1832 and 1838 Revolts in the “Seven States”
1901 Bangkok under Rama V launched a central administration of the provinces and issued the “Regulations Concerning the Administration of the Area of the Seven Provinces” which aimed at increasing centralized Thai control over the area.

1902 Raja of Patani, Abdul Kadir, led a rebellion against the Thai Reform.

1906 The “Seven States” were made into a Circle[monthon] Patani

1909 The Anglo-Siamese Agreement established the present border between Thailand and Malaysia.

1932 Revolution overthrew the monarchy
1933 Abolished the Circle system; re-organization of the southernmost area into (1) Pattani Province (2) Yala Province (3) Narathiwat Province and (4) Satun Province

Dari data di atas terlihat jelas bahwa muslim Pattani menjadi minoritas yang sepenuhnya diatur dibawah kekuasaan Thailand. Hingga pada akhirnya muslim Thailand yang berada di wilayah selatan Thailand dibagi dalam empat propinsi, Patani, Yala, Narathiwat dan Patun.


Fase modern muslim Thailand selatan

Dimana masuknya pengaruh pengaruh barat pada awal abad ke-19 telah merubah Siam menjadi modern pada berbagai bidang, ekonomi, politik dan pendidikan. After years under colonial rule-both direct and indirect in the case of Siam or Thailand-the society and politics of the region had been shaped largely by modernization, including an invention of a centralized administrative government, a modern education system and a modern economy.

Hal serupa telah memberi pengaruh pada generasi muda muslim Thailand selatan yang selama ini dalam kekuasaan Thailand dan menumbuhkan semangat nasionalisme dalam diri mereka untuk menjadi merdeka dan berdiri sendiri dari kekangan Thailand, Thus, it can be said that the Western impact that drove Siam to secure its independence and modernization also gave the Malay-Muslim states an opportunity to assert its own autonomous state and religion vis-à-vis the modernized Thai nation-state

Dimulailah perjuangan utuk menuntut kemerdekaan bagi wilayah muslim Thailand pattani dan empat wilayah lainnya di Thailand selatan. Kesempatan untuk merdeka semakin terbuka lebar ketika terjadi terjadi perang pasifik dengan Thailand dan Jepang melawan Britain dan Amerika. Setelah kekalahan Britain di melayu dan kekalahan Amerika di Hawai, pada 21 Disember 1941, Pibul Songgram berpihak kepada Jepang. Sebagai imbalan, Jepang berjanji akan menyerahkan wilayah melayu utara, Kelantan, Kedah, Trengganu dan Perlis Kepada Thailand.

Pada 25 januari 1941, Thailand mengobarkan perang melawan Britain, akan tetapi berbeda dengan Amerika yang membiarkan kedua negara tersebut bertikai. Hal ini dimanfaatkan oleh Pattani dan wilayah muslim Thailand selatan untuk memanfaatkan Britain membantu mereka merdeka dari belenggu Thailand dan dipimpin oleh tengku Muhyidin.

Akan tetapi Britain mempunyai kehendak lain dibalik perseteruannya dengan Thailand sehingga tengku Muhyidin sadar bahwasanya dirinya telah menajadi mangsa percaturan politik Britain-Thailand.

Kegagalan tengku Muhyidin dalam membebaskan wilayah selatan Thailand telah menggalakkan ulama muslim untuk turun berjuang di wilayah terbuka. Akan tetapi mereka sadar bahwa keadaan politik yang ada menjadikan mereka sulit untuk mendapatkan kemerdekaan. Lebih lebih ketika Britain dan Amerika mengakui kedaulatan Thailand pada 1 janurai 1941. Hal ini menyisakan satu solusi bagi umat muslim di Thailand selatan, yaitu menuntut otonomi penuh bagi empat wilayah Thailand selatan dari penguasa thailand.


Perjuangan belum berakhir.

Kegagalan merebut kemerdekaan bagi wilalyah muslim di Thailand selatan telah memunculkan gerakan gerakan baru yang lebih besar. Pada tahun 1950 dan seterusnya hubungan melayu muslim Thailand selatan dengan penguasa Thailand diliputi ketidakpercayaan, kecurigaan dan kesalahpahaman yang berlarut larut. Hal itu dikarenakan ketidak setujuan komunitas muslim pada aturan aturan dan proses asimilasi yang dilakukan oleh pemerintah Thailand kepada komunitas muslim,

“From the late 1950s to the present, relations between the Malay-Muslims of the South and Thai authorities have been relatively the same. Mistrust, patronizing and misunderstanding on the part of the government officials are still prevalent. Fear, resentment and disapproving of Thai rule and power are also rampant among the Malay-Muslims. Similar policies aimed at integration and assimilation of the Muslims are still being prescribed to the local offices.”

Pada tahun 1970, diberlakukan operasi pembersihan gerakan anti-pemerintah diwilayah muslim Thailand selatan. Keadaan menekan tersebut menimbulkan reaksi keras dari komunitas muslim dengan bermunculannya gerakan pemberontakan dan pembebasan wilayah muslim Thailand selatan; Barisan Nasional Pembebasan Pattani (BNPP), Barisan Revolusi Nasional (BRN), Bertubuhan perpaduan Pembebasan Pattani (PPPP) atau PULO. Yang menjadi motor pergerakan pembebasan muslim Pattani dan wilayah muslim lainnya.

Akan tetapi, Pergolakan menahun antara muslim minoritas dengan pemerintah, menurut Patrick Jory, sebenarnya adalah perseteruan dua etnis, Melayu-Pattani dengan etnis “Thai” sebagai mayoritas. Akan tetapi mengapa pada saat ini menggunakan label agama “Islam”? Masih menurut Patrick Jory, bahwa pada masa kolonial, pemerintah berusaha untuk menghilangkan istilah “Malay” (melayu) pada masyarakat Thailand selatan dan menggantinya menjadi “Thai-Muslim” atau “Thai-Islam”. Karena identitas melayu akan memberikan kekuatan menumbuhkan semangat nasionalisme dan berusaha berpisah dari pemerintah Thailand, it feared that with the new, post-colonial logicof nation-based states, recognition of the people of the region as “malay” might give credibility to demands for the separate malay state.[26] Dan diharapkan dengan pergantian linguistik tersebut, gerakan asimilasi malay-muslim dengan thai-budha akan tercapai, the government has attempted to replace it with the religious label “Thai-Muslim” in the hope that this linguistic change would contribute to the overall goal of assimilation.

Terlepas dari konflik etno-religious yang terjadi, umat muslim di Thailand selatan di masa kontemporer ini telah mengalami peningkatan yang signifikan di berbagai bidang. Meskipun tetap berada dalam tekanan dan diskriminasi dari pemerintah Thailand. Muslim di thailand bukanlah komunitas baru dan juga bukan komunitas yang dipinggirkan. Maka dari itu muslim di thailand saat ini adalah bagian tak terpisahkan dari masyarakat Thailan secara keseluruhan dan tetap menjadi minoritas di berbagai bidang, sosial maupun politik. The muslims today just as the past continue to be numerically and politically significant as national minority in modern-day Thailand.


Epilog.

Msulim di Thailand mempunyai sejarah tersendiri yang bisa dibilang tragis dan berliku. Mulai dari abad ke-13 dimana Agama Islam menapakkan kakinya di kerajaan Pattani dan kemudian menjadi mayoritas di wilayah tersebut. Masyarakat muslim Thailand saat ini telah menjadi bagian integral dari keseluruhan pemerintahan dan komunitas Thailand dari beberapa abad yang lalu. Secara historis, kultur dan ekonomi, masyarakat minoritas muslim di Thailand selatan telah mengalami peningkatan yang signifikan dari waktu ke waktu. Akan tetapi mereka tetap berusaha menjadi bagian komunitas yang dipahami.

Hal itu berangkat daari background masyarakat muslim sendiri, yaitu komunitas melayu Pattani yang dari awalnya berdiri sendiri dan kemudian dikuasai oleh Siam atau Thailand. Dan saat ini, dimana modernisme merambah semua negara dan Thailand menjadi negara demokrasi, muslim Thailand mulai dipandang positif oleh komunitas yang lainnya. Hal ini memunculkan era baru antara muslim-pemerintah yang memberikan ruang lebih luas bagi umat muslim Thailand merambah dunia politik dan ekonomi. Hal ini tampak dari pertumbuhan masjid di Thailand yang berkembang pesat; Bangkok 159 masjid, Krabi 144 masjid, Narathiwat 447 masjid, Pattani 544 masjid, Yala 308 masjid, Songkhla 204 masjid, Satun 147 masjid.[29] Dan beberapa masjid di berbagai kota di thailand. Biarpun begitu, minoritas muslim thailand masih jauh dari kelapangan dalam hidup. Karena mereka tetap menjadi minoritas yang mendapatkan tekanan dan diskriminasi yang tak henti henti.

Wallahu a’lam bisshawab…

Kamis, 22 Desember 2011

COMPARISON


1  Adjectives cinsist of one or two syllables


Positive
Comparative
Superlative
Big
Bigger
Biggest
Tall
Taller
Tallest
Long
Longer
Longest
Clever
Cleverer
Cleverest
Green
greener
Greenest
Large
Lager
Largest
Blue
Bluer
Bluest
Fat
Fatter
Fattest
Fierce
Fiercer
Fiercest
Light
Lighter
Lightest
Fat
Fatter
Fattest
Short
Shorter
Shortest
Thin
Thinner
Thinnest
Nice
Nicer
Nicest
Hot
Hotter
Hottest
Soft
Softer
Softest
Cheap
Cheaper
Cheapest
Sweet
Sweeter
Sweetest
Great
Greater
Greatest
Small
Smaller
Smallest
Old
Older
Oldest
Late
Later
Latest
Strong
Stronger
Strongest
Neat
Neater
Neatest
Fast
Faster
Fastest
Cute
Cuter
Cutest
Sad
Sadder
Saddest
Wet
Wetter
Wettest
Warm       
Warmer
Warmest
Quick    
 Quicker   
Quickest
Young
Younger
Youngest
Wide
Wider
Widest
Red
Redder
Reddest
Clean
Cleaner
Cleanest
Fine
Finer
Finest

SIAL TAPI BAHAGIA



                        Erin berjalan menyelusuri koridor sekolah sambil menerungi kesialan yang menimpanya hari ini.Pertama,ia bangun kesiangan dan lapangan yang panas bersedia menemaninya selama masa hukuman.kedua,nilai ulangan ekonominya sangat jelek,hingga ia harus ikut ulangan remidi minggu depan.Ketiga,ia tidak bisa jajan hari ini hari uang jajannya yang sangat minim itu harus ia gunakannya untuk naik bis sepulang sekolah.Padahal perutnya sudah meraung-raung minta diberi makanan.Hukuman itu memang membuatnya sangat lapar.

                      “Sabar ya perut . Nanti kalau sampai di rumah,aku akan makan semua isi kulkas dan semua air es yang ada didalamnya sampai habis.Tenang saja ya perut.” Erin mengoceh dengan perutnya.Perutnya yang hampir kempis itu dielus-elusnya layakya pregnant mom.

                      Eeerrriiiinnn!!! Terdengar suara lebay Ryva memanggil-manggil dari ujung koridor sekolah.Ia melambai-lambaikan tangan kearah Erin.”Bareng yuk,” katanya setelah bertatap muka dengan Erin.

                   “Bareng apa?”.tanya Erin.
                    “Pulang laaah.Emangnya  bareng apa lagi? Kamu naik bis kan? Aku juga mau naik bis.Mom ama Dedy nggak bisa jemput aku,jadi aku disuruh naik bis.Yuk! aku yang bayarin deh,” cerocos Ryva sambil menarik tangan Erin hingga hampir terjatuh.

                    “Aku dibayarin? Beneran nih?” Tanya Erin seolah tidak percaya.
                   “Iya.Mumpung bulan muda,”sahut Ryva.Yes! Sekarang kesialan Erin berkurang menjadi dua.Mereka naik ke dalam bis setelah menunggu beberapa menit dihalte depan sekolah.Beberapa anak lain juga ikut masuk,mereka berdesak-desakan dalam bis.Sepuluh menit kemudian,Erin dan Ryva berhenti di halte yang sama lalu mereka berjalan kaki bersama menuju rumah masing-masing.Rumah mereka memang berdekatan.Bisa disebut tetangga lah….Anthon dan Ferdi juga tinggal sekompleks.

                 “Dah…” Ryva melambaikan tangannya pada Erin saat mereka berpisah di persimpangan yang berbeda.Erin hanya membalasnya dengan senyuman.Ia melepas sepatu dan mengganti baju setibanya di kamar.Hari ini cukup melelahkan baginya.Tanpa banyak basa-basi,ia langsung berlari menuju dapur,menyerbu isi kulkas.Yaahh kosong.Erin kembali menutup pintu kulkas.Ayah dan ibu sedang sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing,jam 3 sore baru pulang.Sekarang masih jam 12.30.

                 “Hadduuuh,lapar.” Erin kembali kekamar dengan perut keroncongan.Ia membantingkan tubuh di atas tempat tidur yang empuk.Sebuah amplop putih terselip dijendela kamar membuatnya penasaran.Ia mengambil amplop itu dan membaca isinya sambil tiduran.

                 To: Erin
                        Aku kangen,temui aku ditaman jam 4 sore ini.Bye
                From: …..

              Pesan itu begitu singkat,namun tak ada nama pengirimnya.Surat kaleng.”Lagi-lagi sial!! Dapat surat dari orang iseng.Tapi siapa ya? Hmmm….Tauk ah!!” Erin meletakkan surat itu dimeja belajarnya.Ia mendekap guling kecil kesayangannya sambil melek.Lama-lama,ia terlelap juga,angin siang yang tidak begitu segar ternyata mampu membuatnya tertidur.Begitu bangun dari tidurnya,jam dinding sudah menunjukan pukul 16.06. Ayah dan ibu sudah datang namun sengaja tak membangunkannya.

             “O iya! Pengirim surat kaleng itu menyuruhku untuk datang ke taman jam 4!” erin segera beranjak dari tempat tidurnya dan berlari ke taman. Ia mengacuhkan pertanyaan ibu yang menanyakan kemana ia akan pergi.Sesampainya di taman,ia tidak melihat siapa-siapa disana.Ia menghampiri bangku taman saat melihat sebuah amlop terselip.Ia duduk dibangku taman sambil membaca isi amplop itu.

                To:Erin
Maafkan aku karena aku tidak bias datang sore ini.kalau kamu ingin bertemu denganku,datang saja kerumahk K/21. See you…
                From: ….

               “Apa-apaan sih?? Buang-buang waktu aja.Sengaja pengin ngerjain aku ya?? Kalau tau cuma dikerjain,mending aku tiduran di kamar sambil nonton TV!! Ahh!!” Erin baru sadar,jalan menuju rumahnya melewati nomor rumah yang disebutkan pengirim surat kaleng itu! Cepat-cepat ia berjalan meninggalkan taman karena ingin cepat  tahu siapa pengirim surat kaleng itu dan pulang dengan segera!! Karena perutnya sudah benar-benar kempis sekarang.Ia belum pernah masuk ke dalam rumah itu sebelumnya.Dengan diselimuti rasa menasaran,ia mengetuk pintu rumah tidak berpagar itu.

               “Hallo!!! Selamat sore!” seru Erin.Penghuni rumah itu membukaan pintu rumah dengan segera,namun di dalam gelap.Tiba-tiba..ctek!

               “HAPPY BIRTHDAY!!!!” Kue tart warna pink dengan hiasan serba enak,kado-kado tidak seberapa banyaknya,balon-balon,pita warna warni dan empat orang remaja yang tentu aja tidak asing lagi bagi Erin telah memenuhi ruang tamu rumah itu.Kecuali satu! Erin tidak kenal dengan wajah itu.

               “Kalian jahat!! Aku sebel banget dikerjain!”ucap Erin haru.
               “Namanya juga ulang tahun,jadi…
              “ kita harus ngerjain kamu.Iya kan teman-teman?” kata Ferdi mengembangkan senyum jahilnya.
         
          “Kami menyewa ruang tamunya Gina untuk merayakan ulang tahunmu yang ke-15 ini!” sahut Anthon samba melirik anak perempuan yang berdiri di sebelahnya.

               “Dia akan jadi anak baru di kelas kita mulai hari Senin nanti.Begitu tahu kalau dia punya ruang tamu selebar ini,akhirnya kami bertiga menyewanya untuk merayakan ulang tahunmu.kebetulan dia juga saudara sepupu Ferdi yang baru datang dari Kalimantan.Kami jadi cepat akrab.Padahal baru kemarin ketemu.O iya,ongkos bis itu,salah satu hadiah dari kami lho…,” jelas Ryva.

               “Ooo,begitu.Salam kenal ya,Gina.
                 Tapi,kenapa nggak dirumah Anthon aja?
                 Ruang tamunya kan cukup lumayan lebar.”
                
                  “Iya,tapi kamu pasti nggak mau datang kalau tahu pengirim surat kaleng itu aku…eh maksudnya kami berempat,” kata Anthon sambil terkekeh.

                   “Makasih teman-teman….Kalian memang sahabat terbaikku.Gina juga.Makasih ya Gin,kamu udah mau minjemin ruang tamu untuk merayakan hari ulang tahun yang nggak penting ini.”

                   “Sama-sama,aku juga nggak keberatan kok kalau kalian mau ngumpul-ngumpul atau datang kerumahku untuk acara ulang tahun lagi,” kata Gina sambil tersenyum simpul.

                    “Terima kasih semuanya….Kalian baik deeeeh,” ucap Erin haru sambil memeluk teman-temannya.Akhirnya
Ia memakan kue tart sepuas-puasnya sampai perutnya tidak kempis lagi.Keempat temannya bergeleng-geleng kepala.Rupanya mereka tidah tahu kalau Erin sudah menahan laparnya sejak di sekolah sampai sekarang!























Unsur Intrinsik

 Tema: Persahabatan
   Alur: Maju
  Penokohan:
Ø  Erin : baik,emosional,cuek, sabar (Protagonis)
Ø  Ryva: baik,suka menolong,iseng,ramah
Ø  Anthon: baik ,jahil
Ø  Ferdi: baik, jahil
Ø  Gina:baik, suka menolong

    Latar :
Ø  Latar tempat:
1.    Sekolah
2.    Rumah Erin
3.    Halte bis
4.    Persimpangan jalan
5.    Rumah Erin
6.    Rumah Gina
7.    Taman
Ø  Latar waktu
1.    Jam 12.30 wib
2.    16.06 wib
3.    Jam 3 sore
Ø  Latar suasana:
1.    Haru
2.    Menyenangkan
      Sudut pandang : sebagai orang yang serba tahu
     Gaya Bahasa: Bahasa Gaul
            Amanat :
- jangan mengeluh saat kita berada didalam kesulitan,karna dibalik kesulitan       pasti ada hikmahnya

-Persahabatan adalah hal yang terindah maka jagalah persahabatan itu          jangan sampai di sia-siakan.

Sejarah Tahun Baru Masehi


http://karun99oni.files.wordpress.com/2007/12/graphic1.gif


Tahun Baru hampir tiba!! Setelah Hari Natal yang kita rayakan bersama dengan saling berbagi kasih. Kini adalah saatnya Tahun Baru, lembar baru dalam hidup kita. Setelah memposting tentang Sejarah Natal dan perdebatan mengenai tanggal 25 Desember sebagai jatuhnya Hari Natal, saya mengutip dari sumber online mengenai SEJARAH TAHUN BARU. Berikut kutipannya:


Kalender Romawi kuno menggunakan tanggal 1 Maret sebagai Hari Tahun Baru. Belakangan, orang Romawi Kuno menggunakan tanggal 1 Januari sebagai awal tahun yang baru. Pada Abad Pertengahan, kebanyakan negara-negara Eropa menggunakan tanggal 25 Maret, hari raya umat Kristen yang disebut Hari Kenaikan Tuhan, sebagai awal tahun yang baru. Hingga tahun 1600, kebanyakan negara-negara Barat telah menggunakan sistem penanggalan yang telah direvisi, yang disebut kalender Gregorian.

Kalender yang hingga kini digunakan itu menggunakan 1 Januari kembali sebagai Hari Tahun Baru. Inggris dan koloni-koloninya di Amerika Serikat ikut menggunakan sistem penanggalan tersebut pada tahun 1752. Kebanyakan orang memperingati tahun baru pada tanggal yang ditentukan oleh agama mereka. Tahun baru umat Yahudi, Rosh Hashanah, dirayakan pada bulan September atau awal Oktober. Umat Hindu merayakannya pada tanggal-tanggal tertentu. Umat Islam menggunakan sistem penanggalan yang terdiri dari 354 hari setiap tahunnya. Karena itu, tahun baru mereka jatuh pada tanggal yang berbeda-beda pada kalender Gregorian tiap tahunnya.

SEJARAH DAN CARA MERAYAKAN DI MASA LAMPAU

Kebanyakan orang di masa silam memulai tahun yang baru pada hari panen. Mereka melakukan kebiasaan-kebiasaan untuk meninggalkan masa lalu dan memurnikan dirinya untuk tahun yang baru. Orang Persia kuno mempersembahkan hadiah telur untuk Tahun Baru, sebagai lambang dari produktivitas. Orang Romawi kuno saling memberikan hadiah potongan dahan pohon suci. Belakangan, mereka saling memberikan kacang atau koin lapis emas dengan gambar Janus, dewa pintu dan semua permulaan. Bulan Januari mendapat nama dari dewa bermuka dua ini (satu muka menghadap ke depan dan yang satu lagi menghadap ke belakang). Orang-orang Romawi mempersembahkan hadiah kepada kaisar. Para kaisar lambat-laun mewajibkan hadiah-hadiah seperti itu. Para pendeta Keltik memberikan potongan dahan mistletoe, yang dianggap suci, kepada umat mereka. Orang-orang Keltik mengambil banyak kebiasaan tahun baru orang-orang Romawi, yang menduduki kepulauan Inggris pada tahun 43 Masehi.

Pada tahun 457 Masehi gereja Kristen melarang kebiasaan ini, bersama kebiasaan tahun baru lain yang dianggapnya merupakan kebiasaan kafir. Pada tahun 1200-an pemimpin-pemimpin Inggris mengikuti kebiasaan Romawi yang mewajibkan rakyat mereka memberikan hadiah tahun baru. Para suami di Inggris memberi uang kepada para istri mereka untuk membeli bros sederhana (pin). Kebiasaan ini hilang pada tahun 1800-an, namun istilah pin money, yang berarti sedikit uang jajan, tetap digunakan. Banyak orang-orang koloni di New England, Amerika, yang merayakan tahun baru dengan menembakkan senapan ke udara dan teriak, sementara yang lain mengikuti perayaan di gereja atau pesta terbuka.

PERAYAAN MODERN

Sekalipun tahun baru juga merupakan hari suci Kristiani, tahun baru sudah lama menjadi tradisi sekuler yang menjadikannya sebagai hari libur umum nasional untuk semua warga Amerika. Di Amerika Serikat, kebanyakan perayaan dilakukan malam sebelum tahun baru, pada tanggal 31 Desember, di mana orang-orang pergi ke pesta atau menonton program televisi dari Times Square di jantung kota New York, di mana banyak orang berkumpul. Pada saat lonceng tengah malam berbunyi, sirene dibunyikan, kembang api diledakkan dan orang-orang menerikkan “Selamat Tahun Baru” dan menyanyikan Auld Lang Syne.

Pada tanggal 1 Januari orang-orang Amerika mengunjungi sanak-saudara dan teman-teman atau nonton televisi: Parade Bunga Tournament of Roses sebelum lomba futbol Amerika Rose Bowl dilangsungkan di Kalifornia; atau Orange Bowl di Florida; Cotton Bowl di Texas; atau Sugar Bowl di Lousiana.


Perayaan Tahun Baru

Pada mulanya perayaan ini dirayakan baik oleh orang Yahudi maupun orang Kafir yang dihitung sejak bulan baru pada akhir September. Selanjutnya menurut kalender Julianus, tahun Romawi dimulai pada tanggal 1 Januari.

Orang Kristen ikut merayakan Tahun Baru tersebut dan mereka mengadakan puasa khusus serta ekaristi berdasarkan keputusan Konsili Tours pada tahun 567. Pada mulanya setiap negeri mempunyai perayaan Tahun Baru yang berbeda-beda. Di Inggris dirayakan pada tanggal 25 Maret. Di Jerman dirayakan pada hari Natal sedangkan di Perancis dirayakan pada Hari paskah.

Paus Gregorius XIII mengubahnya menjadi 1 Januari pada tahun 1582 dan hingga kini seluruh dunia merayakannya pada tanggal tersebut.